Senin, 04 April 2016



Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Burung
Puyuh Di Daerah Pasir Kawung
Cileunyi
Kabupaten Bandung

ABSTRAIK
Pengembangan usaha peternakan burung puyuh mempunyai harapan yang  cukup menjanjikan untuk masa yang akan datang. Kenaikan permintaan telur tidak dapat dipenuhi oleh beberapa peternakan burung puyuh yang ada di kota Bandung. Penyebab dari keterbatasan kapasitas produksi yaitu besarnya investasi  yang harus dikeluarkan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Analisis kelayakan usaha yang dilakukan adalah analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek sumber daya
manusia, aspek legal dan lingkungan,  serta aspek finansial.
Berdasarkan kelima aspek tersebut bahwa peternakan burung puyuh di daerah Pasir Kawung Cileunyi, Kabupaten Bandung dinyatakan ayak.
Analisis finansial  yang diperoleh adalah Payback Period 3 tahun 7 bulan, Net Present Value sebesar Rp. 491.631.958,-, dan Internal Rateof Return sebesar 27,63%.


Kata Kunci: Peternakan Burung Puyuh,Analisis Kelayakan Bisnis













1.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Potensi pengembangan komoditas peternakan yang masih cukup besar menjadikan alasan utama untuk menjadikan sektor peternakan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Pengaruh sektor peternakan yang besar terhadap masyarakat Indonesia tidak terlepas dari fungsi dasar sektor peternakan dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat
Indonesia, terutama kebutuhan protein hewani. Peningkatan jumlah penduduk, pendapatan,dan kadar gizi masyarakat menyebabkan permintaan terhadap hasil sektor peternakan sebagai sumber protein hewani meningkat. Ternak burung puyuh sebagai penghasil telur ini dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat.Apabila dilihat dari kenyataan di lapangan, ternyata peternak burung puyuh yang sudah ada
dan tersebar di beberapa daerah, kualitas dan kuantitasnya masih ada
yang dibawah harapan konsumen. Hal yang menjadi kendala para peternak adalah keterbatasan modal.Selama ini peternak yang ada hanya menggunakan modal yang seadanya. Sebelum melakukan usaha peternakan burung puyuh, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha agar mengetahui resiko yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha peternakan burung puyuh.

1.2 Perumusan Masalah

Melihat banyaknya permintaan akan konsumsi telur pada masyarakat Indonesia. Permintaan akan konsumsi telur pada masyarakat Indonesia menjadi Salah satu peluang besar untuk pendirian usaha
peternakan burung puyuh. Selain itu permasalahan yang dihadapi oleh para
peternak burung puyuh adalah keterbatasan modal yang dimiliki sehingga berdampak pada jumlah produksi yang dihasilkan, dan kualitas produk yang dihasilkan.Oleh sebab itu dibutuhkan suatu analisis kelayakan usaha sebagai gambaran dari kelangsungan usaha yang akan dibangun, selama beberapa periode kedepan. Analisis kelayakan usaha yang dilakukan berupa analisis kelayakan usaha peternakan burung puyuh.Analisis kelayakan usaha ini meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek sumber daya manusia,aspek legal dan lingkungan, serta aspek finansial.






2. STUDI LITERATUR

2.1Analisis Kelayakan Usaha

Usaha adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam berbagai bidang, baik dari segi jumlah maupun waktunya.Umar(2007) menjelaskan bahwa analisis kelayakan usaha adalah suatu kajian yang cukup mendalam dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak atau tidak layak.Analisis kelayakan usaha terdiri dari aspek pasar, aspek teknis,aspek sumber daya manusia,aspek legal dan lingkungan dan aspek finansial.Penjelasan mengenai kelima aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1.Aspek pasar,Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih luas adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu(Kasmir & Jakfar, 2006).Dalam aspek pasar ini dijelaskan juga mengenai permintaan dan penawaran, proyeksi permintaan dan penawaran,penentuan peluang pasar,penentuan harga jual,target penjualan, serta penentuan strategi pemasaran.

2.Aspek Teknis, aspek teknis merupakan aspek yang menilai tentang suatu usaha dikatakan layak dilihat dari teknis operasional secara rutin dan teknologi yang akan digunakan sehingga pada saat operasional tidak terjadi kesalahan fatal yang akan membuat biaya produksi semakin tinggi. Dan faktor-faktor lainnya yang akan membuat kerugian bagi perusahaan dimasa yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganilisis aspek ini adalah pemilihan dan perancangan produk, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan proses, dan fasilitas produksi, dan perencanaan lokasi bisnis (Umar, 2007).








3.Aspek Sumber Daya Manusia,
aspek manajemen sumber daya manusia merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam kelayakan suatu usaha. Walaupun suatu usaha dinyatakan layak untuk dilakukan, namun apabila tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Baik menyangkut SDM maupun menyangkut rencana keseluruhan dari perusahaan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi tahapan dalam proses manajemen.Dalam aspek sumber daya manusia terdapat perancangan struktur organisasi dan perencanaan tenaga kerja.

4.Aspek Legal dan Lingkungan,
seperti yang diketahui bahwa banyak usaha yang telah
berjalan pada akhirnya berhenti karena adanya masalah. Masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi kebalikannya. Hal ini disebabkan karena kurang teliti dalam penilaian dalam aspek hukum dan lingkungan sebelum usaha tersebut dilakukan. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-
dokumen yang dimiliki. Sedangkan tujuan dari aspek lingkungan adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, baik dampak negatif maupun dampak positif.

5.Aspek Finansial,
menurut Umar(2007) tujuan menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan dapat dikembangkan.

2.2 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahuiakibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas, maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya.Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, dan payback periodepada beberapa skenario perubahan yang mungkin terjadi.





3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar berisi tentang penentuan peluang pasar dan target penjualan usaha peternakan burung puyuh. Penentuan harga jual telur puyuh pun akan dibahas untuk mengetahui pada kisaran berapa, harga dapat bersaing dan berkembang serta strategi pemasaran yang digunakan. Terakhir kesimpulan dari semua kebutuhan yang ada pada aspek pasar akan ada penilaian, apakah usaha peternakan burung puyuh layak untuk didirikan atau tidak.

3.1.1
Penentuan Peluang Pasar dan Target Penjualan Peternakan Burung Puyuh
Perhitungan peluang pasar dilakukan untuk mengetahui besarnya peluang yang didapat perusahaan. Perhitungan peluang pasar didasarkan dari selisih antara nilai permintaan dan nilai penawaran. Peluang pasar untuk peternakan burung puyuh di Bandung dapat dilihat pada Tabel 1 dan target penjualan pada Tabel 2.

TAHUN
Permintaan (Butir)
Penawaran (Butir)
Peluang Pasar (Butir)
2015
21.500.000
11.120.000
10.380.000
2016
24.100.000
12.020.000
12.080.000
2017
26.700.000
12.920.000
13.780.000
2018
29.300.000
13.820.000
15.480.000
2019
31.900.000
14.720.000
17.180.000
                  Tabel 1.Peluang Pasar Usaha Peternakan Burung Puyuh Di Bandung

Tahun
Peluang Pasar (Butir)
Target Penjualan (Butir)
2015
10.380.000
4.015.000
2016
12.080.000
4.015.000
2017
13.780.000
4.015.000
2018
15.480.000
4.015.000
2019
17.180.000
4.015.000
Tabel 2.Target Penjualan Usaha Peternakan Burung Puyuh Di Bandung

3.1.2Penentuan Harga Jual
Harga jual telur puyuh ditentukan oleh tingkat permintaan dan penawaran. Selain itu, harga pesaing mempengaruhi dalam menentukan harga jual. Harga jual ditentukan dengan pendekatan status quo yaitu pendekatan terhadap harga jual pesaing, harga jual telur puyuh sebesar Rp. 300 / butir.

3.1.3Penentuan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dilakukan agar mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha peternakan burung puyuh ini adalah strategi harga dan strategi promosi.

3.1.4
Analisis Kelayakan Aspek Pasar

Usaha Peternakan Burung Puyuh Aspek pasar dikatakan layak apabila memenuhi beberapa kriteria. Kriteria tersebut adalah:

1.Terdapat peluang pasar yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Dalam analisis aspek pasar telah dilakukan perhitungan terhadap peluang pasar yang dapat dimanfaatkan. Peluang pasar didapat dari perhitungan selisih antara permintaan dan penawaran dan menghasilkan delta positif. Hasil perhitungan peluang pasar dapat dilihat pada Tabel 1.

2.Harga jual telur puyuh kompetitif dan dapat bersaing.

3.Terdapat strategi pemasaran yang sesuai, strategi pemasaran difokuskan pada dua komponen yaitu harga dan promosi. 


Ilmu Reproduksi Ternak Unggas. NDalu Aji Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar