Analisis
Kelayakan Usaha Peternakan Burung
Puyuh Di Daerah
Pasir Kawung
Cileunyi
Kabupaten
Bandung
ABSTRAIK
Pengembangan
usaha peternakan burung puyuh mempunyai harapan yang cukup menjanjikan untuk masa yang akan datang.
Kenaikan permintaan telur tidak dapat dipenuhi oleh beberapa peternakan burung
puyuh yang ada di kota Bandung. Penyebab dari keterbatasan kapasitas produksi
yaitu besarnya investasi yang harus
dikeluarkan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Analisis kelayakan usaha yang
dilakukan adalah analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek sumber daya
manusia, aspek
legal dan lingkungan, serta aspek finansial.
Berdasarkan kelima
aspek tersebut bahwa peternakan burung puyuh di daerah Pasir Kawung Cileunyi,
Kabupaten Bandung dinyatakan ayak.
Analisis
finansial yang diperoleh adalah Payback Period
3 tahun 7 bulan, Net Present Value sebesar Rp. 491.631.958,-, dan Internal Rateof
Return sebesar 27,63%.
Kata Kunci: Peternakan Burung Puyuh,Analisis
Kelayakan Bisnis
1.PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Potensi pengembangan komoditas
peternakan yang masih cukup besar menjadikan alasan utama untuk menjadikan
sektor peternakan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Pengaruh
sektor peternakan yang besar terhadap masyarakat Indonesia tidak terlepas dari
fungsi dasar sektor peternakan dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat
Indonesia, terutama kebutuhan
protein hewani. Peningkatan jumlah penduduk, pendapatan,dan kadar gizi
masyarakat menyebabkan permintaan terhadap hasil sektor peternakan sebagai
sumber protein hewani meningkat. Ternak burung puyuh sebagai penghasil telur
ini dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi permintaan yang semakin
meningkat.Apabila dilihat dari kenyataan di lapangan, ternyata peternak burung
puyuh yang sudah ada
dan tersebar di beberapa daerah,
kualitas dan kuantitasnya masih ada
yang dibawah harapan konsumen. Hal
yang menjadi kendala para peternak adalah keterbatasan modal.Selama ini
peternak yang ada hanya menggunakan modal yang seadanya. Sebelum melakukan
usaha peternakan burung puyuh, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha agar mengetahui
resiko yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha peternakan burung puyuh.
1.2 Perumusan Masalah
Melihat banyaknya permintaan akan
konsumsi telur pada masyarakat Indonesia. Permintaan akan konsumsi telur pada
masyarakat Indonesia menjadi Salah satu peluang besar untuk pendirian usaha
peternakan burung puyuh. Selain itu
permasalahan yang dihadapi oleh para
peternak burung puyuh adalah
keterbatasan modal yang dimiliki sehingga berdampak pada jumlah produksi yang
dihasilkan, dan kualitas produk yang dihasilkan.Oleh sebab itu dibutuhkan suatu
analisis kelayakan usaha sebagai gambaran dari kelangsungan usaha yang akan
dibangun, selama beberapa periode kedepan. Analisis kelayakan usaha yang
dilakukan berupa analisis kelayakan usaha peternakan burung puyuh.Analisis
kelayakan usaha ini meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek sumber daya
manusia,aspek legal dan lingkungan, serta aspek finansial.
2. STUDI
LITERATUR
2.1Analisis Kelayakan Usaha
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan tujuan dan target yang ingin
dicapai dalam berbagai bidang, baik dari segi jumlah maupun waktunya.Umar(2007)
menjelaskan bahwa analisis kelayakan usaha adalah suatu kajian yang cukup mendalam
dan komprehensif untuk mengetahui apakah usaha yang akan dilakukan itu layak
atau tidak layak.Analisis kelayakan usaha terdiri dari aspek pasar, aspek teknis,aspek
sumber daya manusia,aspek legal dan lingkungan dan aspek finansial.Penjelasan
mengenai kelima aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1.Aspek pasar,Pengertian pasar
secara sederhana adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi. Pengertian lain yang lebih luas adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung
arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan para pembeli, baik pembeli
nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu(Kasmir
& Jakfar, 2006).Dalam aspek pasar ini dijelaskan juga mengenai permintaan
dan penawaran, proyeksi permintaan dan penawaran,penentuan peluang pasar,penentuan
harga jual,target penjualan, serta penentuan strategi pemasaran.
2.Aspek Teknis, aspek teknis
merupakan aspek yang menilai tentang suatu usaha dikatakan layak dilihat dari
teknis operasional secara rutin dan teknologi yang akan digunakan sehingga pada
saat operasional tidak terjadi kesalahan fatal yang akan membuat biaya produksi
semakin tinggi. Dan faktor-faktor lainnya yang akan membuat kerugian bagi
perusahaan dimasa yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menganilisis aspek ini adalah pemilihan dan perancangan produk, perencanaan
kapasitas produksi, perencanaan proses, dan fasilitas produksi, dan perencanaan
lokasi bisnis (Umar, 2007).
3.Aspek Sumber Daya Manusia,
aspek manajemen sumber daya manusia
merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam kelayakan suatu
usaha. Walaupun suatu usaha dinyatakan layak untuk dilakukan, namun apabila
tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin
usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Baik menyangkut SDM maupun menyangkut
rencana keseluruhan dari perusahaan haruslah disusun sesuai dengan tujuan
perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi tahapan
dalam proses manajemen.Dalam aspek sumber daya manusia terdapat perancangan
struktur organisasi dan perencanaan tenaga kerja.
4.Aspek Legal dan Lingkungan,
seperti yang diketahui bahwa banyak
usaha yang telah
berjalan pada akhirnya berhenti
karena adanya masalah. Masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat vital,
sehingga usaha yang semula dinyatakan layak untuk semua aspek, ternyata menjadi
kebalikannya. Hal ini disebabkan karena kurang teliti dalam penilaian dalam
aspek hukum dan lingkungan sebelum usaha tersebut dilakukan. Tujuan dari aspek
hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-
dokumen yang dimiliki. Sedangkan
tujuan dari aspek lingkungan adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan
terhadap lingkungan, baik dampak negatif maupun dampak positif.
5.Aspek Finansial,
menurut Umar(2007) tujuan
menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana
tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan
dapat dikembangkan.
2.2 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan
analisis yang dilakukan untuk mengetahuiakibat dari perubahan parameter-parameter
produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan
keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas, maka akibat yang mungkin
terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya.Setelah melakukan
analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan
proyek pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan. Analisis sensitivitas
dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, dan payback
periodepada beberapa skenario perubahan
yang mungkin terjadi.
3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Analisis Aspek Pasar
Analisis aspek pasar berisi tentang
penentuan peluang pasar dan target penjualan usaha peternakan burung puyuh.
Penentuan harga jual telur puyuh pun akan dibahas untuk mengetahui pada kisaran
berapa, harga dapat bersaing dan berkembang serta strategi pemasaran yang
digunakan. Terakhir kesimpulan dari semua kebutuhan yang ada pada aspek pasar
akan ada penilaian, apakah usaha peternakan burung puyuh layak untuk didirikan
atau tidak.
3.1.1
Penentuan Peluang Pasar dan Target
Penjualan Peternakan Burung Puyuh
Perhitungan peluang pasar dilakukan
untuk mengetahui besarnya peluang yang didapat perusahaan. Perhitungan peluang
pasar didasarkan dari selisih antara nilai permintaan dan nilai penawaran. Peluang
pasar untuk peternakan burung puyuh di Bandung dapat dilihat pada Tabel 1 dan
target penjualan pada Tabel 2.
TAHUN
|
Permintaan (Butir)
|
Penawaran (Butir)
|
Peluang Pasar (Butir)
|
2015
|
21.500.000
|
11.120.000
|
10.380.000
|
2016
|
24.100.000
|
12.020.000
|
12.080.000
|
2017
|
26.700.000
|
12.920.000
|
13.780.000
|
2018
|
29.300.000
|
13.820.000
|
15.480.000
|
2019
|
31.900.000
|
14.720.000
|
17.180.000
|
Tabel 1.Peluang Pasar Usaha Peternakan
Burung Puyuh Di Bandung
Tahun
|
Peluang Pasar (Butir)
|
Target Penjualan (Butir)
|
2015
|
10.380.000
|
4.015.000
|
2016
|
12.080.000
|
4.015.000
|
2017
|
13.780.000
|
4.015.000
|
2018
|
15.480.000
|
4.015.000
|
2019
|
17.180.000
|
4.015.000
|
Tabel 2.Target Penjualan Usaha Peternakan
Burung Puyuh Di Bandung
3.1.2Penentuan Harga Jual
Harga jual telur puyuh ditentukan
oleh tingkat permintaan dan penawaran. Selain itu, harga pesaing mempengaruhi
dalam menentukan harga jual. Harga jual ditentukan dengan pendekatan status quo yaitu
pendekatan terhadap harga jual pesaing, harga jual telur puyuh sebesar Rp. 300
/ butir.
3.1.3Penentuan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dilakukan agar
mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Strategi pemasaran yang digunakan
dalam usaha peternakan burung puyuh ini adalah strategi harga dan strategi
promosi.
3.1.4
Analisis Kelayakan Aspek Pasar
Usaha Peternakan Burung Puyuh Aspek
pasar dikatakan layak apabila memenuhi beberapa kriteria. Kriteria tersebut
adalah:
1.Terdapat peluang pasar yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan. Dalam analisis aspek pasar telah dilakukan
perhitungan terhadap peluang pasar yang dapat dimanfaatkan. Peluang pasar
didapat dari perhitungan selisih antara permintaan dan penawaran dan
menghasilkan delta positif. Hasil perhitungan peluang pasar dapat dilihat pada
Tabel 1.
2.Harga jual telur puyuh kompetitif
dan dapat bersaing.
3.Terdapat strategi pemasaran yang
sesuai, strategi pemasaran difokuskan pada dua komponen yaitu harga dan
promosi.
Ilmu Reproduksi Ternak Unggas. NDalu Aji Siregar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar